BLITAR "PHONE ACCESSORIES"

Populasi Badak Jawa Tinggal 35 Ekor

Populasi Badak Jawa Tinggal 35 Ekor





Metrotvnews.com, Labuan: Petugas Taman Nasional Ujung Kulon menjelaskan, jumlah populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) hasil pendataan 2011 tinggal sekitar 35 ekor dari sebelumnya 50 ekor.

"Pendataan itu berdasarkan hasil rekaman video trap yang dipasang di sejumlah titik di kawasan Semenanjung Ujung Kulon," kata petugas Evaluasi dan Data Hendra Purnama kepada pers di Dinas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (30/1).

Menurut dia, dari 35 ekor itu sebagian besar berjenis jantan sehingga satwa kebanggaan Provinsi Banten terancam punah, jika tidak segera dilakukan upaya pengawasan.

TNUK saat ini melakukan pemasangan video trap guna mengetahui jumlah populasi, prilaku makan dan pengasuh anak. Sebelumnya, TNUK dengan cara melakukan metode rekan jejak. Dengan pemasangan video trap, kata dia, sepanjang 2011 diketahui jumlah populasi Badak Jawa tinggal 35 ekor, dan memiliki keturunan dua anak.

Namun, jumlah itu belum bisa dipastikan karena pemasangan video trap baru mencapai 30 unit. Idealnya, kata Hendra, jumlah pemasangan vVideo trap sebanyak 120 unit, sehingga bisa dipastikan populasi Badak tersebut.

Kemungkinan pemasangan video trap dilakukan bertahap dengan radius dua kilometer per unit. Makanan mereka dari dedaunan yang ada di Semenanjung Ujung Kulon, di antaranya, Sulangkor dan Bisoro. "Saya kira untuk makanan Badak tidak ada masalah karena ada 114 jenis dedaunan yang dijadikan pakan mereka," katanya.

Ia menjelaskan, pemasangan video trap tersebut melibatkan masyarakat yang tinggal di kawasan TNUK, seperti Desa Taman Jaya dan Ujung Jaya. Keterlibatan masyarakat setempat diharapkan memberikan pengamanan bagi habitat yang langka itu, termasuk binatang lainnya yang ada di kawasan TNUK. "Kami mempekerjakan 24 orang untuk pemasangan video trap," ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Pemanfaatan dan Humas TNUK Putu Garjito mengatakan, pihaknya saat ini bekerja sama dengan International Rhino Foundation (IRF), Yayasan Badak Indonesia untuk pengelolaan studi konservasi dalam upaya meningkatkan populasi Badak Jawa. "Dengan kerja sama ini baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya serta habitatnya," kata Putu.

Putu menambahkan, studi konservasi ini guna meningkatkan jumlah populasi Badak Jawa yang di dalamnya terdiri dari para ahli.  "Saya optimistis jumlah populasi Badak Jawa akan bertambah dengan upaya studi pengelolaan habitat," katanya. (Ant/RIZ)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KOMO CELL II PHONE ACC - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger